Selasa, 19 Juni 2012

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING


RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A.           Pendahuluan
Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap.  Namun kecenderungan seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa ada upaya untuk pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri.  Sejauh mana kepribadian  terwujud sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi.
Untuk itu penting diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang  sudah mencapai tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal dirinya.  Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri.  Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.


B.            Pelaksanaan
a.         Sasaran layanan                         :  Siswa kelas XI.1
b.         Waktu                                        :  1 x 60 menit
c.         Topik / Materi                            :  Konsep diri siswa
d.        Bidang bimbingan                     :  Pribadi dan Sosial
e.         Fungsi layanan                           :  Pemahaman dan pengembangan
f.          Jenis layanan                              :  Bimbingan kelompok
g.         Indikator                                    :    1.    Proses
-          Mengidentifikasi kelemehan diri siswa
-          Mengidentifikasi bagaimana menerima kekurangan dan kelebihan yang dimiliki
2.      Hasil
-          Siswa dapat memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya.
-          Siswa mampu mengembangkan kepribadian diri secara optimal.
h.         Metode                                                  :  Diskusi, tanya jawab, penugasan
i.           Alat dan perlengkapan              :  Absen, white board, spidol, kertas lembar penugasan
j.           Penilaian                                    :  a.    penilaian proses
           -      siswa aktif dalam diskusi
b.     Penilaian hasil
-            Siswa dapat mengembangkan kemampuan setelah mengetahui konsep dirinya








k.         Lampiran  
1.      Uraian kegiatan (skenario)                  :
Uraian Kegiatan
Tahap – Tahap
Waktu
A.  Pendahuluan



B.  Inti Materi

















C.  Penutup

a.     Berdo’a
b.     Absensi
c.     Mempersiapkan materi untuk ditayangkan di kelas.
d.    Mempersiapkan lembar penugasan perseorangan. 
e.     Menyampaikan inti dari tujuan bimbingan

a.    Guru BK menanyakan kepada beberapa orang siswa tentang pengertian pengenalan diri atau konsep diri, mencatat secara ringkas di papan tulis secara berurutan pendapat siswa.
b.    Guru merangkum pendapat dari beberapa siswa tersebut, kemudian menayangkan pengertian pengenalan diri atau konsep diri.
c.    Guru kemudian menjelaskan sambil bertanya jawab tentang tujuan dan mengapa konsep diri diperlukan, bagaimana penbentukan dari pada konsep diri itu sendiri serta penerapan konsep diri dalam kegidupan sehari-hari.
d.   Usai memberikan materi, guru memberikan tugas kepada semua siswa untuk mengisi lembar penugasan perorangan tentang deskripsi diri secara jujur (tidak perlu menuliskan nama).  Selanjutnya dibahas dalam kelompok.
e.    Guru  membagi kelompok, tiap kelompok dengan anggota  8-10 orang. Hasil pekerjaan individu dikumpulkan, selanjutnya diserahkan kembali kepada masing-masing siswa secara acak
f.     Secara bergiliran peserta membacakan lembar tugas tentang konsep diri.
g.    Selanjutnya peserta  mendiskusikannya secara kelompok , misalnya bagaimana kira-kira reaksi peserta lain dalam kelompok ketika salah satu peserta mengemukakan kekuatan dan kelemahan dirinya ?
a.    Menyampaikan rangkuman.
b.    Mengakhiri dengan mengucapkan salam kepada siswa.

10 menit





45 menit


























15 menit







Makassar , 20 April 2012
   Kepala Sekolah                                                                                    Konselor


 St. Hasna B. S.Pd,M.Pd                                                            Muhammad Hasratul
         NIP. 19611231 1923456 1 131                                                        NIM. 094 404 061





KONSEP DIRI

Pengertian
Menurut John Robert Powers (1977),  konsep diri adalah ‘kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’. Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya.

Pentingnya Konsep Diri
Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat merupakan faktor yang  menentukan, dengan demikian ‘konsep diri’ seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan.

Proses Pembentukan Konsep Diri
ü  Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri mulai berkembang sejak lahir dengan melalui proses penginderaan (sensation) dan perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman dini terhadap rasa senang, sakit, disenangi, atau ditolak membentuk konsep dasar bagi perkembangan konsep diri dimasa yang akan datang.
ü  Pengetahuan, harapan, dan penilaian yang membentuk konsep diri terutama hasil interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur yang paling berperan dalam pembentukan  konsep diri seseorang.
ü  Adapun teman sebaya merupakan figur kedua setelah orangtua yang mempengaruhi terhadap konsep diri dan masyarakat yang juga berperan dalam pembentukan konsep diri.
ü  Faktor yang penting dalam pembentukan konsep diri adalah melalui belajar.  Karena konsep diri merupakan produk belajar, permasalahan yang timbul selama proses belajar dapat mengganggu perkembangan konsep diri.  Permasalahan umum yang muncul yaitu, mendapat umpan balik yang tidak tepat dan umpan balik yang tidak konsisten.





Konsep diri mencakup 3 aspek, yaitu :
(1)   pengetahuan, (2) harapan diri, (3) penilaian diri.

Pengetahuan :
Adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup :
-          Identitas formal
-          Kualitas pribadi
-          Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain
-          Ekspresi verbalnya ‘saya adalah …………….. ‘
Harapan :
-          Merupakan idealisme mengenai diri seseorang
-          Karakteristik pribadi
-          Merupakan tujuan dari proses pembentukan jati diri seseorang
-          Ekspresi verbalnya  ‘saya seharusnya dapat  menjadi …………’
Penilaian diri :
Merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’  dengan harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘.  Hasil perbandingan ini menjadi gambaran atas penghargaan diri sendiri :
-          Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan ‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya.
-          Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan terhadap diri sendiri.

Perubahan Konsep Diri dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Perubahan konsep diri :
Seperti telah diuraikan di atas, konsep diri merupakan informasi tentang diri seseorang, dan lebih bersifat subyektif.  Dalam konsep diri memuat perkiraan mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berusaha untuk bisa mewujudkannya.  Perkiraan tersebut sebenarnya bisa negatif atau kurang tepat, dan seseorang dapat mengubahnya sehingga menghasilkan konsep diri yang baru dan menyenangkan.
Tahapan untuk mengubah konsep diri sebagai berikut :
1.      Tetapkan perubahan yang akan dicapai
2.      Dapatkan umpan balik dari orang lain
3.      Perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri
4.      Perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri

Penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari :
Dalam bermasyarakat kita menghadapi berbagai sikap dan perilaku yang berbeda-beda.  Penerapan konsep diri tergantung kepada dirinya sendiri, antara lain :
1)      Dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya
2)      Pandai mengendalikan diri
3)      Tenggang rasa
4)      Berusaha jujur terhadap diri sendiri serta menyadari peranannya

Contoh :
a.       Mengambil keputusan tanpa mempelajari dan mempertimbangkan kenyataan yang sesungguhnya akan berakibat keputusan yang diambil kurang tepat.  Dengan kata lain orang yang mempunyai konsep diri positif akan  mengambil keputusan tanpa emosional.
b.      Orang yang mempunyai sifat ‘mau menang sendiri’ (egois) tidak mau merubah diri untuk tidak egois.  Orang tersebut tidak mampu merubah dirinya atau merubah konsep dirinya yang negatif.

Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat menemukan jati diri, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya.  Kemudian mampu menerima dirinya sebagai suatu kenyataan.  Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif.  Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
Seseorang yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1) dirinya mempunyai hak dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan perasaan. Menyadari kedua hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain.  Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing.  Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya.  Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain.  Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki percaya diri : lebih baik bertindak meskipun kemungkinan salah yang kemudian diselesaikan, daripada diam menerimanya  dengan bersungut-sungut di belakang (ngomel).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar